5. Gunung Makalu, Nepal – Tiongkok
Makalu adalah gunung kelima tertinggi di dunia, dengan ketinggian sekitar 8.485 meter (27.838 kaki) dari permukaan laut. Letaknya berada di pegunungan Himalaya, yang membatasi antara Nepal dan Tibet (China). Makalu memiliki bentuk yang unik dan mencolok, dengan puncak yang terjal dan bersebrangan.
Makalu pertama kali dicapai oleh pendaki asal Perancis, Jean Couzy dan Lionel Terray, pada tahun 1955. Sejak saat itu, ribuan pendaki telah berusaha untuk mencapai puncaknya, namun hanya sekitar setengah dari mereka yang berhasil.
Kondisi yang sulit dan ekstrem, seperti cuaca buruk dan ketinggian tinggi, membuat pendakian Makalu menjadi lebih berbahaya dibandingkan dengan pendakian Gunung Everest.
6. Gunung Cho Oyu, Nepal – Tiongkok
Cho Oyu adalah gunung keenam tertinggi di dunia, dengan ketinggian sekitar 8.188 meter (26.864 kaki) dari permukaan laut. Letaknya berada di pegunungan Himalaya, yang membatasi negara Nepal dan Tibet (China).
Gunung ini memiliki bentuk yang membulat dan terjal, dan sering digunakan sebagai pendahuluan bagi pendaki yang ingin mencoba pendakian gunung-gunung tertinggi lainnya seperti Mount Everest.
Gunung Cho Oyu pertama kali dicapai oleh pendaki asal Austria, Herbert Tichy dan Sherpa Pasang Dawa Lama, pada tahun 1954. Sejak saat itu, ribuan pendaki telah berusaha untuk mencapai puncaknya, dan banyak dari mereka yang berhasil.
Cho Oyu memiliki reputasi sebagai gunung yang lebih mudah dicapai dibandingkan dengan gunung-gunung tertinggi lainnya seperti Mount Everest atau K2, meskipun masih memiliki tantangan dan bahaya yang cukup besar.
7. Gunung Dhaulagiri, Nepal
Dhaulagiri adalah gunung ketujuh tertinggi di dunia, dengan ketinggian sekitar 8.167 meter (26.795 kaki) dari permukaan laut. Letaknya berada di pegunungan Himalaya, Nepal.
Dhaulagiri memiliki bentuk yang terjal dan mencolok, dan menjadi salah satu dari beberapa gunung tertinggi di dunia yang belum pernah dikunjungi oleh manusia. Dhaulagiri pertama kali dicapai oleh pendaki asal Swiss, Kurt Diemberger, Pierre Lapaque, dan Marcel Glavany, pada tahun 1960.
Baca Juga: Mengenal Bali Sebagai Pulau Wisata Terpopuler Di Indonesia
Sejak saat itu, ribuan pendaki telah berusaha untuk mencapai puncaknya, namun hanya sebagian kecil dari mereka yang berhasil. Kondisi yang sulit dan ekstrem, seperti cuaca buruk dan ketinggian tinggi, membuat pendakian Dhaulagiri menjadi lebih berbahaya dibandingkan dengan pendakian gunung-gunung lainnya.
Eksplorasi konten lain dari LintasPikiran.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.