5 Pakta Dan Perjanjian Pertahanan Militer Di Sekitar Indonesia

5 Pakta Dan Perjanjian Pertahanan Militer Di Sekitar Indonesia, tidak hanya FPDA, ternyata China juga punya perjanjian pertahanan dengan banyak negara ASIA.

Jika dilihat dari peta wilayah Asia, Indonesia merupakan salah satu negara dengan luas kawasan terbesar dan negara kepulauan ini juga memiliki lokasi yang sangat amat strategi.

Dengan posisi yang dapat mengendalikan jalur perdagangan dunia, membuat Indonesia dibayangin akan konflik dimasa yang akan datang, walaupun negara ini bersifat netral dan non-blok.

Selain ada aliansi militer besutan Inggris, taukah kamu jika Indonesia juga diapit oleh banyak perjanjian dan pakta pertahanan serta keamanan dikawasan.

Baca Juga: Mengenal KF-21 Proyek Pesawat Tempur Indonesia dan KorSel

Diartikel kali ini, mari melihat beberapa perjanjian dan pakta keamanan disekitar Indonesia.

QUAD

Diurutan pertama ada The QUAD atau Quadrilateral Security Dialogue (QSD) yang merupakan salah satu sistem keamanan bersama antara Australia, India, Jepang, dan
Amerika Serikat.

Dimana berbeda dengan NATO, pakta keamanan ini lebih mengedepankan prinsip dialog dan kebijakan bersama, guna merespon setiap ancaman dikawasan.

Selain bergerak sebagai tempat bertukar pendapat dan menetapkan kebijakan serentak, QSD juga terfokus pada sistem ekonomi dan kerjasama antar negara.

Namun tidak menutup kemungkinan, jika QUAD bakal jadi pemain kunci dikawasan Asia Tenggara kedepannya dan meningkatkan statusnya sebagai pakta pertahanan bersama.

Walaupun ia sempat dinonaktifkan pada tahun 2008 dan baru diaktifkan kembali di tahun 2017, disela-sela pertemuan KTT ASEAN 2017 Di MANILA, Filipina.

Disisi lain, China menganggap jika QUAD sebagai NATO cabang Asia dan tentu China juga protes atas hadir kembalinya pakta tersebut, yang disinyalir dapat mengganggu kepentingan China dikawasan.

ANZUS

Berikutnya ada ANZUS, yang merupakan aliansi keamanan antara tiga negara di dua kawasan berbeda.

Dimana nama ANZUS sendiri merupakan singkatan yang diambil dari kata pertama pada nama resmi negara anggotanya yang meliputi Australia, New Zealand, dan United States.

Yang mana perjanjian keamanan kolektif ini telah dibentuk pada era perang dingin, yang ditandatangani pada tahun 1951 dan dibentuk sebagai respon Amerika Serikat untuk membatasi pergerakan blok timur dikawasan Australia dan Oceania kala itu.

Hingga kini, Anzus adalah pemain utama dikawasan Ocenia dan Benua Australia, yang mana kali ini ia adalah kunci kedua Amerika Serikat dalam menahan pengaruh Rusia dan China beserta sekutunya dikawasan Asia Tenggara, Asia Timur, dan di kawasan Oceania.

FPDA

Selain ada Anzus, disisi paling dekat dengan Indonesia juga ada pakta pertahanan bernama FPDA atau Five Power Defence Arrangements.

Dimana pakta pertahanan lima negara ini dibentuk oleh Britania Raya pada 1971 sebagai respon atas ketidakstabilan kawasan kala itu dan masifnya gerakan anti kolonial Inggris.

Sejak didirikan hingga kini, FPDA hanya memiliki 5 anggota tetap dan tidak melakukan ekspansi ke negara lainnya.

Dimana pakta pertahanan FPDA ini beranggotakan negara Britania Raya, Malaysia, Singapura, Australia, dan New Zealand atau Selandia Baru.

Setiap tahunnya, FPDA juga melakukan latihan rutin seperti NATO diwilayah negara-negara Anggota, termasuk disekitara wilayah perairan Indonesia.

Meski FPDA ini lebih mengedepankan upaya dialog setiap ada ancaman dan bertukar pendapat serta menetapkan kebijakan bersama, namun jika eskalasi pecah hingga menimbulkan konflik bersenjata, maka bisa jadi FPDA akan bertindak seperti NATO guna melindungi negara anggota.

AUKUS

Berikutnya ada AUKUS meski bukan pakta pertahanan resmi, melainkan perjanjian komitmen kemitraan keamanan kawasan antara tiga negara, dan turut menyertakan beberapa program militer strategis kaya Kapal Selam Nuklir, Rudal jelajah jarak jauh dan sebagainya.

Namun tidak menutup kemungkinan perjanjian ini akan naik ke tahap selanjutnya sebagai perjanjian pertahanan wilayah bersama selayaknya Aliansi militer. Seiring dengan terus meningkatnya kondisi kawasan saat ini.

Walau demikian sejauh ini AUKUS masih bersifat sebagai perjanjian kerjasama militer non-aliansi dan terfokus pada pengembangan kapal selam nuklir dan amunisi rudal jelajah jarak jauh.

Terlepas dari itu, sama seperti Anzus, dimana nama AUKUS ini sendiri juga diambil dari huruf pertama nama masing-masing negara anggotanya.

Yang mana AUKUS ini beranggotakan Australia, United Kingdom (UK), dan United States (Amerika Serikat).

SCO

Jika dari tadi aliansi yang kita sebutkan mayoritas dari blok Barat, berikut ini adalah perjanjian pertahanan bersama yang dibentuk oleh negara-negara raksasa Ekonomi dunia, siapa lagi kalau bukan China dan Russia.

Dengan perjanjian ekonomi dan pertahanan bernama SCO atau Shanghai Cooperation Organisation.

Dimana aliansi ini terfokus pada ekonomi, pertahanan internasional, dan pertahanan negara-negara anggota.

Dibentuk pada tahun 2001, SCO tampil sebagai salah satu aliansi terkuat dikawasan Asia saat ini.

Dimana untuk Anggotanya sendiri, SCO ini terdiri dari China, Russia, Iran, Pakistan, Belarusia, India, Uzbekistan, Tajikistan, Kazakstan, dan Kirgistan.

Meski pakta ini tidak langsung menyangkut tentang keamanan wilayah bersama selayaknya NATO, namun SCO memiliki sistem anti teror Regional, yang saat ini baru terfokus pada operasi anti teroris, dan perdagangan obat-obatan terlarang,

namun kabarnya ada wacana jika sistem ini ada kemungkinan ditingkatkan menjadi polisi dan militer trans-nasional, yang akan melindungi negara-negara anggota SCO kedepannya, dan sistem tersebut bernama Regional Anti-Terrorist Structure (RATS).

Baca Juga: Ada 8 Pasukan Elite Milik Indonesia

Itu dia 5 Pakta Dan Perjanjian Pertahanan Militer Di Sekitar Indonesia, kunjungi selalu lintaspikiran.com untuk melihat beragam informasi menarik dan unik lainnya.


Eksplorasi konten lain dari LintasPikiran.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!
Scroll to Top