Bagaimana Sejarah Peradaban Babilonia Pada Waktu Itu? yang mana peradaban Babilonia adalah salah satu peradaban kuno yang berkembang di wilayah Mesopotamia, yang sekarang dikenal sebagai Irak.
Peradaban ini berkembang sekitar 4000 SM dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-18 SM dengan pemerintahan Hammurabi.
Peradaban Babilonia terkenal karena kekayaan arsitektur dan seni, sistem hukum tertulis yang terkenal dengan Kode Hammurabi, dan sistem irigasi yang maju dan memungkinkan pertanian berkembang di daerah yang sebagian besar gersang.
Baca Juga: 10 Kota Terbesar Di Dunia Berdasarkan Jumlah Penduduknya
Mereka juga mengembangkan sistem penulisan angka dan bahasa yang maju, serta menghasilkan karya sastra seperti “Epik Gilgamesh”, yang dianggap sebagai salah satu karya sastra tertua di dunia.
Babilonia juga memiliki sistem kepercayaan politeistik yang kompleks, dengan dewa dan dewi yang dipuja sebagai simbol kekuatan alam dan kehidupan sehari-hari.
Kota Babilon, ibu kota Babilonia, juga terkenal karena Menara Babelnya yang menjadi simbol kemegahan peradaban ini.
Namun, peradaban Babilonia juga mengalami kemunduran dan akhirnya ditaklukkan oleh bangsa Asyur pada abad ke-7 SM.
Setelah itu, Babilonia menjadi bagian dari Kekaisaran Persia dan kemudian di bawah kekuasaan Kekaisaran Seleukia hingga akhirnya diambil alih oleh Kekaisaran Romawi pada abad pertama SM.
Geografi Dan Wilayah Kekuasaan
Peradaban Babilonia berkembang di wilayah Mesopotamia yang sekarang dikenal sebagai Irak, dan mencakup daerah antara Sungai Tigris dan Efrat. Wilayah ini memiliki sistem irigasi yang maju, yang memungkinkan pertanian berkembang pesat.
Wilayah Mesopotamia yang menjadi tempat berkembangnya peradaban Babilonia merupakan daerah yang subur karena dikelilingi oleh Sungai Tigris dan Efrat.
Namun, daerah ini juga sering dilanda banjir dan kekeringan yang mengancam keberlangsungan pertanian. Oleh karena itu, penduduk Babilonia mengembangkan sistem irigasi yang canggih, termasuk saluran irigasi dan tanggul, untuk mengendalikan aliran air dan memastikan pasokan air yang cukup bagi pertanian mereka.
Sistem irigasi ini memungkinkan pertanian berkembang pesat dan memungkinkan Babilonia menjadi salah satu peradaban paling maju di dunia pada masa itu.
Selain itu, wilayah ini juga menjadi tempat perdagangan dan pertukaran budaya antara peradaban-peradaban lain yang berkembang di sekitarnya, seperti peradaban Sumeria dan Akkadia.
Arsitektur Dan Seni
Arsitektur dan seni merupakan salah satu aspek penting dari peradaban Babilonia. Bangunan-bangunan mereka, seperti istana dan kuil, biasanya dibangun dengan menggunakan batu bata dan didekorasi dengan relief dan ukiran yang rumit.
Salah satu contoh arsitektur yang paling terkenal dari peradaban Babilonia adalah Menara Babel, sebuah struktur tinggi yang terdiri dari beberapa tingkat, yang terletak di kota Babel.
Menara Babel dianggap sebagai salah satu keajaiban dunia kuno, dan kemudian menjadi sumber inspirasi bagi banyak bangunan tinggi di seluruh dunia.
Selain arsitektur, seni juga merupakan bagian penting dari peradaban Babilonia. Mereka menghasilkan berbagai jenis seni, seperti patung, relief, dan kerajinan tangan, yang biasanya menggambarkan dewa-dewa mereka, penguasa, atau peristiwa penting dalam sejarah mereka.
Baca Juga: 10 Negara Terbesar Di Dunia Berdasarkan Luas Wilayah
Contoh lain dari arsitektur yang terkenal dari peradaban Babilonia adalah Istana Nebukadnezar II, sebuah bangunan megah yang terletak di kota Babil.
Istana ini didekorasi dengan relief yang sangat rumit dan indah, yang menampilkan adegan-adegan kehidupan sehari-hari, perang, dan keagungan penguasa.
Kode Hammurabi
Kode Hammurabi adalah sebuah dokumen hukum tertulis yang dikeluarkan oleh Raja Hammurabi dari Babilonia pada abad ke-18 SM.
Kode ini terdiri dari 282 pasal yang mengatur hukum dan sanksi untuk berbagai tindakan dan pelanggaran yang dilakukan oleh warga Babilonia pada saat itu.
Kode Hammurabi menjadi dasar hukum di Babilonia dan menjadi contoh bagi kode-kode hukum tertulis lainnya di seluruh dunia.
Salah satu hal yang membuat Kode Hammurabi begitu terkenal adalah bahwa hukumnya diterapkan secara konsisten dan adil di seluruh wilayah Babilonia.
Di bawah Kode Hammurabi, hukuman untuk kejahatan yang serius, seperti pencurian atau pembunuhan, dapat sangat berat, bahkan termasuk hukuman mati. Namun, hukuman ini juga sangat tergantung pada status sosial dan kekayaan pelaku kejahatan.
Kode Hammurabi juga memberikan perlindungan terhadap hak-hak individu dan kepentingan kelompok tertentu, seperti wanita, anak-anak, dan pekerja.
Misalnya, kode ini memberikan perlindungan terhadap kekerasan seksual dan pelecehan terhadap perempuan, serta memberikan hak kepada anak-anak yang ditinggalkan atau ditinggalkan untuk menerima warisan dari orang tua mereka.
Kode Hammurabi merupakan salah satu contoh tertua dari sistem hukum tertulis yang masih ada hingga saat ini. Kode ini menjadi sumber inspirasi bagi sistem hukum modern di seluruh dunia dan menjadi bagian penting dari sejarah hukum dan peradaban Babilonia.
Penulisan Peradaban Babilonia
Peradaban Babilonia terkenal karena sistem penulisan kuneiform mereka, yang merupakan salah satu sistem penulisan tertua di dunia.
Sistem penulisan ini menggunakan tanda-tanda yang terukir di atas tablet tanah liat dengan menggunakan pisau bambu.
Sistem penulisan kuneiform ini digunakan untuk mencatat segala sesuatu, mulai dari transaksi bisnis hingga puisi dan sastra.
Selain kuneiform, peradaban Babilonia juga mengembangkan sistem penulisan angka yang sangat maju. Sistem penulisan angka ini disebut sebagai sistem bilangan sexagesimal, yang menggunakan dasar angka 60 dan menjadi dasar sistem angka yang kita gunakan saat ini.
Dalam sistem bilangan sexagesimal, satu putaran penuh adalah 60, bukan 10 seperti dalam sistem desimal yang kita gunakan saat ini.
Baca Juga: Bagaimana Kondisi Geografis Negara Korea Selatan
Penggunaan sistem bilangan sexagesimal Babilonia sangat penting dalam perkembangan matematika. Mereka mengembangkan konsep pecahan, perhitungan perbandingan, dan persamaan linier.
Bahkan konsep sudut dan lingkaran juga berasal dari peradaban Babilonia. Beberapa di antaranya telah ditemukan dalam catatan-catatan matematika Babilonia yang ditemukan pada tablet tanah liat.
Secara keseluruhan, sistem penulisan kuneiform dan penulisan angka Babilonia memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan budaya, sastra, matematika, dan teknologi.
Kemajuan dalam sistem penulisan ini juga memungkinkan mereka untuk menyimpan dan menyebarkan pengetahuan dan informasi yang sangat penting bagi perkembangan peradaban di masa depan.
Agama Peradaban Babilonia
Selain itu, peradaban Babilonia juga mempraktikkan beberapa ritual dan upacara keagamaan yang kompleks, termasuk pengorbanan hewan dan manusia dalam beberapa kasus.
Pada zaman Babilonia Kuno, orang-orang Babilonia meyakini bahwa dewa-dewi mereka harus dipuja dengan tepat, agar dapat memperoleh berkat dan perlindungan dari mereka.
Di antara dewa dan dewi yang dipuja, dewa Marduk adalah salah satu yang paling penting dalam kepercayaan Babilonia.
Ia dianggap sebagai raja seluruh dewa dan dihubungkan dengan kekuasaan dan kejayaan Babilonia. Marduk dirayakan dalam festival tahunan Akitu, di mana raja Babilonia akan melakukan perjalanan ke kuil Marduk untuk memberikan persembahan dan memohon berkat.
Selain itu, peradaban Babilonia juga memiliki kisah-kisah mitologi yang berisi tentang penciptaan dunia dan legenda para dewa dan pahlawan.
Beberapa kisah mitologi ini telah bertahan hingga saat ini dan terus menjadi sumber inspirasi bagi seni, sastra, dan budaya populer.
Kemunduran Dan Kejatuhan Peradaban Babilonia
Kemunduran dan kejatuhan Peradaban Babilonia dimulai pada abad ke-7 SM, ketika bangsa Asyur mulai menaklukkan wilayah-wilayah di sekitar Babilonia.
Pada tahun 689 SM, kota Babilonia sendiri jatuh ke tangan raja Asyur, Sennacherib, yang menghancurkan kota dan membunuh banyak penduduknya.
Namun, peradaban Babilonia berhasil pulih dan berkembang kembali pada masa pemerintahan raja-raja Neo-Babilonia, seperti Nebukadnezar II.
Di bawah pemerintahan Nebukadnezar II, Babilonia menjadi kekuatan besar di Timur Tengah, dengan bangunan megah dan kemajuan ekonomi yang signifikan.
Namun, pada akhirnya Babilonia jatuh ke tangan bangsa Persia pada tahun 539 SM, setelah kota tersebut diserbu oleh raja Persia, Koresy Agung.
Baca Juga: Letak Strategis Negara Singapura Di Selat Malaka
Meskipun kejatuhan Babilonia berarti akhir dari peradaban kuno ini, pengaruhnya tetap terasa pada masa-masa selanjutnya.
Contohnya, beberapa aspek budaya dan ilmu pengetahuan Babilonia seperti matematika, astronomi, dan penulisan angka terus digunakan dan dikembangkan oleh peradaban di masa depan.
Selain itu, beberapa karya sastra kuno Babilonia seperti Epos Gilgamesh juga bertahan dan terus menjadi bagian penting dari warisan sastra dunia.
Warisan Peradaban Babilonia
Peradaban Babilonia memberikan banyak kontribusi penting bagi dunia, termasuk dalam bidang arsitektur, seni, hukum, dan penulisan. Beberapa contoh warisan mereka yang tetap berpengaruh hingga saat ini adalah:
- Kode Hammurabi: Kode hukum tertulis yang dikembangkan oleh raja Hammurabi telah memberikan dasar bagi sistem hukum modern yang digunakan di banyak negara di seluruh dunia. Prinsip-prinsip hukum seperti prinsip keadilan, prinsip pembalasan yang setimpal, dan prinsip praduga tak bersalah, menjadi dasar dalam banyak sistem hukum modern.
- Sistem angka dan matematika: Sistem angka Babilonia, yang menggunakan bilangan basis 60, menjadi dasar dari sistem angka yang kita gunakan saat ini. Mereka juga mengembangkan matematika yang maju, termasuk dalam bidang geometri dan aljabar.
- Penulisan: Sistem penulisan kuneiform Babilonia merupakan salah satu sistem penulisan tertua di dunia. Mereka juga menciptakan alat tulis seperti pena dan tinta, yang menjadi dasar untuk perkembangan teknologi penulisan di masa depan.
- Arsitektur: Bangunan megah seperti Menara Babel dan Istana Nebukadnezar II, merupakan contoh arsitektur megah yang mempengaruhi arsitektur di masa depan.
- Seni: Seni Babilonia terkenal dengan ukiran batu dan patung yang megah, dan hiasan-hiasan yang indah pada benda-benda keramik. Beberapa contoh seni kuno Babilonia juga bertahan dan masih menjadi bagian penting dari koleksi seni dunia.
Secara keseluruhan, peradaban Babilonia memiliki dampak besar dalam sejarah manusia, dan memberikan kontribusi penting dalam berbagai bidang kehidupan yang masih berpengaruh hingga saat ini.
Baca Juga: Melihat Kondisi Geografis Dan Geopolitik Amerika Serikat
Itulah pembahasan tentang Bagaimana Sejarah Peradaban Babilonia Pada Waktu Itu, dan nantikan informasi lainnya hanya di lintaspikiran.com.
Eksplorasi konten lain dari LintasPikiran.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.