Melihat Kekuatan Angkatan Udara THAILAND

Melihat Kekuatan Angkatan Udara THAILAND

Melihat Kekuatan Angkatan Udara THAILAND saat ini dan ada alutsista udara apa saja yang sedang dipesan.

Pasca pecah-nya konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja belum lama ini, telah membuktikan jika kawasan Asia Tenggara, yang dikenal damai dan lebih mengedepankan dialog, tidak luput dari ancaman perang nyata.

Namun, dibalik pecahnya konflik bersenjata skala terbatas ini, telah mengingatkan banyak negara dikawasan ASIA TENGGARA, jika peran militer dan kemampuan alat tempur canggih masih dapat memainkan perannya dipanggung ASEAN.

Tidak hanya soal peran ASEAN yang kembali dipertanyakan, komunitas Internasional juga banyak yang mempertanyakan.

Soal bagaimana THAILAND bisa memiliki angkatan udara yang begitu canggih, dengan kualitas para pilot yang dalam kondisi konflik kemarin.

Telah memainkan peranan yang sangat penting, dengan melakukan serangan presisi tinggi dan menargetkan posisi-posisi penting dari angkatan bersenjata Kamboja.

Terlepas dari persoalan konflik, berdasarkan data yang dipublikasikan ke publik.

Sejauh ini Angkatan udara Thailand memiliki setidaknya lebih dari 470 unit aset udara aktif.

Sebagai rinci, terutama soal jumlah pesawat temput yang saat ini dimiliki oleh angkatan udara Thailand.

Dimana Kerajaan Thailand saat ini, mengoperasikan sebanyak,

JAS 39 GRIPEN

Unit Aktif: 12 pesawat

F-16

Unit Aktif: 48 pesawat

F-5

Unit Aktif: 13 pesawat

Alpha Jet

Unit Aktif: 14 pesawat

AT-6

Unit Aktif: 8 pesawat

Data diatas belum termasuk jumlah pesawat tempur yang kini tengah dipesan untuk angkatan udara kerajaan Thailand.

Baca Juga: Mengenal ITBM-600 Rudal Balistik Canggih Milik Indonesia

Dimana kabarnya saat ini, Thailand sedang memesan sekitar 19 unit JAS 39 Gripen, varian 39E dan 39F.

Selain didukung oleh pesawat tempur canggih, generasi 4 dan 4.5, kerajaan Thailand juga membekali angkatan udaranya dengan pesawat Airborne Warning and Control System (AW&CS) model Saab 340.

Dimana pesawat model tersebut memiliki kemampuan sebagai pesawat peringatan dini dan control udara, serta ia juga dimungkinkan juga untuk memainkan peran sebagai mata tambahan untuk pesawat tempur Thailand.

Yang mana ini turut membantu melalui sharing data, mengkordinasikan target, dan mengarahkan setiap missil, rudal, maupun amunisi jarak jauh lainnya untuk bergerak secara presisi ke target jauh, diluar jangkauan radar pesawat tempur pada umumnya.

Dengan demikian, meski Angkatan udara Thailand belum mendapatkan akses ke pesawat tempur generasi ke 5, selayaknya Singapura.

Namun berkat pengintergrasian sistem dan kehandalan para penerbang, membuat Angkatan Udara Thailand sangat layak untuk diperhitungkan kemampuannya, terutama dikawasan Asia Tenggara.

Kembali ke persoalan konflik Kamboja – Thailand beberapa bulan lalu.

Jika dilihat kembali gambar-gambar dan video yang tersebar selama konflik ini berlangsung, terlihat jika F-16 Thailand memainkan peran sangat signifikan dan sukses melakukan serangan ke objek-objek militer Kamboja.

Diketahui juga, dalam operasi militer terbatas ini F-16 Thailand terlihat dipersenjatai dengan bom Mk-82 yang dipasangkan bersama dengan Lizard III guidance kit buatan Elbit System Israel.

Dimana perangkat ini berguna untuk meningkatkan akurasi serangan, sehingga lebih presisi dalam menargetkan sasaran.

Tidak hanya F-16, dalam konflik tersebut, terlihat juga Angkatan Udara Thailand mengerahkan sekitar 2 unit pesawat tempur Saab JAS-39 GRIPEN Varian C/D dan melakukan aksi terbang rendah dan bermanuver di zona dekat wilayah konflik serta perbatasan.

Yang mana hal ini, diyakini merupakan formasi untuk melakukan serangan presisi dan menghindari deteksi radar serta sistem pertahanan musuh.

Dengan demikian, selama konflik bersenjata terbatas yang terjadi antara Thailand dan Kamboja.

Terlihat jika angkatan udara Thailand benar-benar memainkan peran yang cukup signifikan dan memblokade sebagian besar ruang udara Kamboja diwilayah perbatasan dan kawasan yang disengketakan.

Sehingga, membuat militer Kamboja jadi terhambat pergerakannya.

Disamping itu, militer Kamboja juga tidak memiliki angkatan udara yang modern dan optimal, serta sejauh ini cara Kamboja dalam mempertahankan ruang udaranya ialah dengan mengerahkan sistem pertahanan udara berbasis darat, yang diketahui merupakan produksi China.

Dengan demikian, maka tidak heran jika Angkatan udara Thailand jadi memiliki kesempatan untuk lebih leluasan, mengeksplorasi ruang udara Kamboja dan memberikan serangan dukungan presisi ke target-target vital militer kamboja.

Selain memiliki persenjataan dan perangkat militer yang bisa dikatakan modern, ketimbang Kamboja.

Thailand juga terlihat lebih sering melakukan latihan pertempuran udara dan serangan darat, bersama dengan negara-negara besar dan tetangganya. Termasuk Indonesia.

Sehingga tidak heran, jika Thailand memiliki angkatan udara yang begitu terlatih, dan perannya jadi sangat vital untuk melindungi kedaulatan wilayah kerajaan Thailand.

Baca Juga: Mengapa Indonesia butuh Kapal Induk Militer

Ini adalah akhir dari ulasan tentang Melihat Kekuatan Angkatan Udara THAILAND.

Kunjungi lintaspikiran.com untuk melihat beragam informasi menarik lainnya.


Eksplorasi konten lain dari LintasPikiran.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!
Scroll to Top