Mengapa Amerika Serikat Punya Banyak Kapal Induk dan berapa jumlah kapal induk AS saat ini, begini penjelasannya.
Amerika Serikat saat ini adalah negara adidaya, dengan kekuatan militer terbesar di dunia, termasuk soal anggaran militer.
Selain dikenal sebagai negara dengan kekuatan angkatan udara terkuat, Amerika Serikat juga merupakan negara dengan aset kepemilikan kapal induk terbanyak di dunia.
Yang mana saat ini ada 11 kapal induk yang aktif beroperasi dibawah naungan US Navy dan mayoritas menggunakan propulsi nuklir.
Baca Juga: Apa Itu NDRC FIFA Dalam Dunia Sepak Bola
Masing-masing kapal induk AS diproyeksikan dapat membawa setidaknya lebih dari 50 pesawat disetiap penugasannya atau setara dengan 2 skadron udara besar didaratan.
Dengan besarnya jumlah aset udara yang dibawanya, membuat setiap pergerakan kapal induk harus melibatkan kelompok penyerang atau Carrier Strike Group (CSG).
Yang mana biasanya kelompok serang ini terdiri dari Kapal perusak, kapal selam, kapal fregate, kapal cepat, kapal jelajah, dan kapal tanker.
Dimana Kapal tipe Tanker ini umumnya digunakan untuk memastikan terjaganya jumlah bahan bakar yang dibutuhkan.
Walaupun mayoritas kapal Induk Amerika Serikat menggunakan energi nuklir sebagai sumber tenaganya, tapi tidak dengan kapal lainnya.
Sejalan dengan itu, tugas utama dari setiap kapal perang yang tergabung dalam Carrier Strike Group, tidak lain ialah bertugas untuk melindungi kapal induk dari segala bentuk ancaman.
Sebab mayoritas kapal induk di dunia tidak dibekali kemampuan tempur yang optimal, selain karena tempat instal persenjataan yang minim, ukuran kapal induk yang besar membuatnya sulit merespon setiap serangan.
PERAN DAN FUNGSI KAPAL INDUK AS
Tidak dipungkiri banyak kapal induk yang dimiliki oleh Amerika Serikat ini merupakan bentuk dari dokrin militer yang dikembangkan AS.
Yang mana selama ini, Amerika Serikat merupakan negara dengan taktik militer Offensive.
Sehingga dengan banyaknya kapal induk yang dimiliki oleh AS ini membuat negeri paman sam tersebut punya waktu respon yang baik.
Sederhananya, jika perang taiwan dan China pecah, AS bisa mengerahkan kapal Induk disekitar Asia untuk melakukan respon cepat dan membantu Taiwan dalam mempertahankan wilayahnya.
Sembari menunggu persenjataan dan personil militer AS dikirim dalam jumlah besar menuju target.
Selain terlibat dalam perang terbuka, kehadiran kapal induk Amerika Serikat juga sering kali bertugas untuk mengamankan jalur perdagangan dunia dari berbagai bentuk ancaman, termasuk soal pembajakan kapal yang dilakukan oleh perompak.
Selain melibatkan kontak fisik senjata berdaya ledak, setiap kapal induk US Navy juga dibekali kemampuan untuk mengumpulkan berbagai macam data intelegen.
Yang didapatnya dari berbagai teknologi canggih yang terpasang pada badan kapal dan tidak lupa juga setiap kapal induk Amerika Serikat pasti dibekali oleh pesawat pengintai dan peringatan dini, yang diterbangkan dari deck penerbang.
Sehingga selain menjalankan operasi keamanan, kapal induk US Navy juga dapat mengumpulkan informasi intelegen secara realtime.
Karena hal ini, maka tidak semua negara mengizinkan kapal induk dari negara lain untuk mendekati objek vital negara.
Terlepas dari faktor politik, keamanan dan militer, banyaknya kapal induk Amerika Serikat juga memberikan kemudahan bagi AS untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi negara yang berdampak bencana.
seperti bantuan medis, bantuan tenaga evakuasi, operasi pencarian korban, hingga memberikan pertolongan berupa bahan konsumsi bagi para korban.
PERAN KAPAL INDUK AS DI ACEH TAHUN 2004
Contoh di Indonesia, saat bencana Tsunami melanda Aceh tahun 2004.
mendengar informasi tersebut, Pentagon meminta kapal induk USS Abraham Lincoln untuk membantu Indonesia mengevakuasi korban bencana, sekaligus melakukan pencarian korban, dan memberikan pertolongan medis, serta konsumsi untuk korban berdampak Tsunami.
Baca Juga: Ini Penyebab PHK Massal Di Indonesia
Itu dia gambar umum dibalik Mengapa Amerika Serikat Punya Banyak Kapal Induk, kunjungi selalu lintaspikiran.com untuk melihat berbagai informasi lainnya.
Eksplorasi konten lain dari LintasPikiran.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.