Mengenal Calon Kapal Induk Indonesia: ITS Giuseppe Garibaldi

Mengenal Calon Kapal Induk Indonesia: ITS Giuseppe Garibaldi

Mengenal Calon Kapal Induk Indonesia: ITS Giuseppe Garibaldi kapal induk kelas Ringan Multiperan milik Italia.

Nama “Giuseppe Garibaldi” belakangan ini kembali jadi sorotan dan tentunya berkaitan dengan rencana Indonesia, untuk mengakuisisi kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi dari Italia.

Dimana kapal besar tersebut telah dipensiunkan dari dinas Angkatan Laut Italia pada 1 Oktober 2024 atau hampir setahun yang lalu.

Namun Jika Indonesia jadi membeli kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi ini, maka pihak Italia akan melakukan pengoptimalan kemampuan dan penyesuaian khusus, guna meningkatkan usia pakai serta disesuaikan dengan kebutuhan Angkatan Laut Indonesia.

Sebelum, nantinya kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi ini diserahkan ke Indonesia.

Dan dalam proses tersebut, Indonesia harus menunggu lagi setidaknya kurang lebih 1 tahun pengerjaan, sebelum nantinya ITS Giuseppe Garibaldi siap diserahkan ke Indonesia.

PROFIL KAPAL: ITS Giuseppe Garibaldi

ITS Giuseppe Garibaldi saat ini telah memasuki usia lebih dari 40 tahun, terhitung sejak diluncurkan pada tahun 1983 oleh galangan kapal Fincantieri dan memulai kedinasannya dibawah Angkatan Laut Italia pada tahun 1985.

Diusianya yang tidak lagi muda, tentu ITS Giuseppe Garibaldi telah menjalani berbagai misi dan operasi militer, meliputi operasi:

  • Tahun 1999: kapal Induk Italia ini terlibat dalam operasi serangan udara diperang Kosovo.
  • Tahun 2001: ITS Giuseppe Garibaldi dikerahkan ke Afghanistan dan melakukan patroli maritim, memberikan dukungan logistik bagi armada udara Amerika, hingga berlatih disekitaran samudra hindia.
  • Tahun 2011: dibawah bendera dan komando NATO, ITS Giuseppe Garibaldi juga menjalani operasi intervensi militer di Libya
  • Operasi anti-pembajakan dan intervensi ke Somalia.

Dengan pengalaman panjang dan keterlibatannya diberbagai operasi militer, telah menguji sistem dan perangkat dari kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi ini dapat berjalan dikondisi perang nyata.

Dimana operasi-operasi militer tersebut, juga dapat jadi panduan dan pembelajaran bagi Indonesia dalam mengoperasikan kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi kedepannya, mengingat ini adalah kapal Induk pertama Indonesia.

SPESIFIKASI KAPAL: ITS Giuseppe Garibaldi

ITS Giuseppe Garibaldi bukan hanya sebuah kapal induk biasa yang hanya memainkan peran sebagai lokasi pendaratan atau peluncuran pesawat tempur saja, yang mana ia juga dapat memainkan peran lebih dari itu.

Baca Juga: Prediksi Spesifikasi: Chengdu J-10 Angkatan Udara Indonesia

Dimana kapal induk produksi Italia ini juga dapat berfungsi sebagai pusat komando sementara terutama dikawasan konflik, dan mengakomodir perputaran data dan informasi yang cepat, guna mendukung setiap gerakan operasi militer, baik di udara, laut maupun darat.

Sehingga kehadiran ITS Giuseppe Garibaldi nantinya, juga dapat memperluas jangkauan operasi militer Indonesia dan dapat mengambil peran “Offensive” sebagai opsi untuk melindungi kedaulatan negara.

Walaupun dalam pengadaanya, ia lebih dibahas sebagai kapal induk untuk operasi militer selain perang, namun hakikatnya, ia tetaplah sebuah kapal induk militer.

Yang sewaktu-waktu dapat ditugaskan untuk melakukan misi pertempuran nyata.

Untuk menjawab kebutuhan tersebut, tentu kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi ini, harus dipersenjatai dengan sistem persenjataan, teknologi dan perangkat modern.

Serta juga memuat tipe pesawat, helikopter, ataupun drone modern, yang relevan dengan tipe kapal induk ini, guna mendukung setiap misinya.

Dimana ITS Giuseppe Garibaldi merupakan kapal induk kelas ringan dan tergolong sebagai kapal perang tipe LHD atau Landing Helicopter Dock.

Yang mana kapal perang tipe ini dapat memuat pesawat tempur dengan kemampuan Vertical Take-Off and Landing (VTOL) seperti:

  • F-35
  • Harrier
  • Yak-141
  • Yak-38

Sedangkan untuk tipe helikopter, Kapal ITS Giuseppe Garibaldi ini dapat mengakomodir helikopter tempur tipe:

  • Sikorsy SH90A
  • Bell AB212
  • EH 101/AW101

Dengan panjang deck penerbang mencapai 174 meter dan sisi lebar maksimalnya di 33 meter.

Dalam keadaan standby dengan unit berkemampuan VTOL, ITS Giuseppe Garibaldi ini dapat membawa:

  • Mode Full Pesawat Tempur: 16 unit pesawat
  • Mode Full Helikopter: 18 unit helikopter.

Angka tersebut tentu akan berubah, mengikuti tipe pesawat, helikopter dan model drone yang dibawanya.

Sementara untuk sistem persenjataan mandiri yang dibawa oleh Kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi ini, meliputi:

  • 2 sistem peluncur torpedo I-LAS tiga tabung, tipe 324-mm.
  • 2 sistem peluncur rudal anti serangan udara octuple Albatros, dengan 8 sel peluncur rudal.
  • 3 sistem CIWS, laras ganda DARDO OTO Twin 40L70, kaliber 40 mm.
  • 2 sistem peluncur S-CLAR, dengan 20 laras peluncur decoy
  • sistem anti-torpedo: SLQ-25 Nixie
  • sistem anti-torpedo: SLAT

Sistem persenjataan dan pertahanan ini, tentu saja dapat berubah nantinya, mengingat dalam program akuisisi kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi dari Italia tersebut.

Indonesia telah menjelaskan jika ada perubahan dan penyesuaian lebih lanjut, jika kontrak sudah efektif.

RENCANA MODIFIKASI DAN PERUBAHAN PERAN KAPAL: ITS Giuseppe Garibaldi

Dikutip dari Janes, disalah satu artikelnya berjudul.

“Fincantieri lays out proposal to convert Giuseppe Garibaldi in-to helicopter carrier for Indonesia”

Diartikel ini, Media Janes menyebutkan ada sumber yang dekat dengan program akuisisi ini menyampaikan pada media tersebut,

Soal Fincantieri telah menyerahkan proposal kepada Indonesia, mengenai rencana untuk mengubah kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi tersebut, dari Aircraft Carrier multirole jadi lebih difokuskan untuk memuat helikopter dan drone militer.

Jika informasi ini benar adanya, maka ada kemungkinan jika Kapal Induk ITS Giuseppe Garibaldi ini nantinya akan memainkan peran, sebagai kapal induk untuk tujuan logistik militer, misi patroli udara dan maritim, hingga dapat jadi pusat komando untuk dukungan operasi serangan udara.

Dimana misi-misi tersebut dapat dilakukan oleh Helikopter dan Drone militer jarak menengah serta jelajah.

Sedangkan untuk misi pencegatan dan menurunkan paksa objek pesawat serta objek udara tak dikenal berkecepatan tinggi lainnya, besar kemungkinan akan tetap dilakukan oleh pesawat tempur dari pangkalan udara, yang tergolong bagian dari zona komando TNI Angkatan Udara.

Sejauh ini, Indonesia juga belum ada rencana untuk membeli dan mengoperasikan pesawat tempur berbasis kapal induk, terutama pesawat tempur dengan kemampuan V.T.O.L atau S.T.O.L.

Disamping itu, Indonesia justru sudah cukup lama memiliki rencana untuk pengoperasian drone militer berbasis kapal induk.

Rencana tersebut, bisa saja diwujudkan oleh Indonesia, melalui program akuisisi kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi dari Italia tersebut.

Sedangkan untuk tipe drone militernya sendiri, Indonesia mungkin akan lebih mengutamakan untuk pengoperasian drone militer produksi Turkiye.

Mengingat Indonesia telah memiliki kerjasama untuk membeli berbagai model drone militer produksi Turkiye.

Salah satu model drone buatan Turkiye yang dapat beroperasi dari kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi nantinya, ialah drone Bayraktar TB3, yang dirancang sebagai drone berbasis kapal induk.

SPESIFIKASI UTAMA BADAN KAPAL: ITS Giuseppe Garibaldi

  • Panjang Badan Kapal: 180 meter
  • Bobot Kapal: > 14.000 Ton
  • Jangkauan Operasional: 7.000 Mil laut (13.000 km)
  • Kecepatan Jelajah: 20 Knt
  • Kecepatan Max: -/+ 30 Knt

Untuk mendukung hal operasional kapal, ITS Giuseppe Garibaldi ini dibekali dengan empat sistem turbin Fiat COGAG atau Combined gas turbine and gas turbine, dengan lisensi dari General Electric.

Yang mana mesin turbin tersebut, dapat menghasil tenaga sebesar 81.000 Hp.

Kemudian untuk mendukung pengoperasian sistem dari kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi ini, ia dapat membawa sekitar 550 anak buah kapal, 100 staff dan 180 personel penerbangan, termasuk pilot.

Terlepas dari itu semua, meski usia dari kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi ini telah lebih dari 40 Tahun.

Namun faktanya ITS Giuseppe Garibaldi telah ditingkatkan kemampuannya sebanyak 2x oleh angkatan laut Italia.

Jadi versi yang nantinya diterima oleh Indonesia, bukanlah ITS Giuseppe Garibaldi versi tahun 1983, melainkan versi update tahun 2013.

Itu dia pembahasan soal Mengenal Calon Kapal Induk Indonesia: ITS Giuseppe Garibaldi.

Baca Juga: Mengenal KSOT: Kapal Selam Otonom Pertama Buatan Indonesia

Kunjungi selalu lintaspikiran.com untuk melihat informasi seputar militer lainnya.

Kami juga telah membahas ini dikanal youtube: Lintas Pikiran


Eksplorasi konten lain dari LintasPikiran.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!
Scroll to Top