Mengenal KF-21 Proyek Pesawat Tempur Indonesia dan KorSel

Mengenal KF-21 Boromae Proyek Pesawat Tempur Indonesia dan Korea Selatan

Mengenal KF-21 Proyek Pesawat Tempur Indonesia dan KorSel, yang beberapa tahun lagi akan memasuki tahap produksi massal, bagaimana kelanjutannya.

Nama KF-21 Boromae belakang ini kembali mencuat ke publik ditengah adanya peningkatan kerjasama militer antara Indonesia dan Turkiye.

Termasuk dalam hal proyek pengadaan jet tempur generasi ke 5 yaitu KAAN dan ini tentu menimbulkan spekulasi djagat maya akan kemungkinan Indonesia mundur dari proyek strategis KF-21 dengan korsel.

Meski demikian, nyatanya sampai saat ini Indonesia masih terlibat dalam kerjasama pertahanan tersebut.

Tapi taukah kamu bagaimana asal muasal adanya proyek strategis KF-21 ini dan bagaimana posisi Indonesia dalam proyek strategis tersebut, mari kita bahas.

KILAS PERJALANAN PROYEK KFX/IFX

KF-21 Boromae merupakan nama resmi jet tempur hasil pengembangan program KFX/IFX antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Korea Selatan, serta ini merupakan proyek jet tempur generasi 4,5.

Korea selatan sendiri sudah memulai proyek ini sejak tahun 2001, sedangkan Indonesia baru resmi menjadi bagian dari program KF-21 pada tahun 2010.

Kemudian Ditahun 2014, Indonesia dan Korea Selatan sepakat untuk membagi biaya pengembangan dari program KFX/IFX.

Dengan persentase 20% biaya akan ditanggung oleh Indonesia dan 60% dari pemerintah Korea Selatan, sementara sisanya akan ditanggung oleh perusahaan domestik Korsel.

Selain adanya kesepakatan pembagian biaya program, Indonesia dan Korsel juga telah sepakat soal jumlah jet tempur yang akan diterima masing-masing negara nantinya.

Dimana kabarnya Indonesia akan memperoleh sebanyak 48 unit KF-21 Boromae, sedangkan Korsel akan mendapatkan sekitar 120 unit.

Selain itu, dalam proyek ini, Korea Selatan juga menjanjikan Indonesia prihal Transfer Of Technology (ToT) dan menjadikan Indonesia sebagai rumah produksi dari beberapa komponen KF-21.

Dimana kabarnya, TOT tersebut akan meliputi pada bagian Sayap pesawat, Body Belakang Pesawat, beberapa pylon atau adapter untuk persenjataan, dan sensor.

Dalam pengembangannya, tidak hanya melibatkan dua perusahaan kedirgantaraan dari kedua negara saja, dimana perusahaan Amerika Serikat dan negara-negara sekutu AS juga terlibat dalam proyek KFX/IFX.

Dimana perusahaan-perusahaan tersebut meliputi Lockheed Martin Dan Eurofighter Typhoon Limited.

Seiring berjalannya waktu, di tahun 2022, KF-21 Boromae mulai menjalani serangkai test terbuka, termasuk uji coba terbang perdana ditahun tersebut.

Hingga saat ini, kabarnya ada sekitar 6 unit pesawat KF-21 Borome yang telah diproduksi, dengan status sebagai pesawat prototype.

Baca Juga: Ada 8 Pasukan Elite Milik Indonesia

Disamping itu, meski belum memasuki tahap produksi massal, namun beberapa negara sudah mulai menunjukkan ketertarikannya pada jet tempur pintar tersebut.

Yang mana negara-negara tersebut meliputi Malaysia, Polandia, dan sebagainya.

MENGAPA BANYAK NEGARA TERTARIK DENGAN KF-21 BOROMAE

Salah satu alasan kuat yang menarik banyak minat negara lain diluar Indonesia dan Korea Selatan ialah soal kemampuan dari Jet Tempur itu sendiri yang digadang-gadang bakal punya kemampuan semi-siluman.

Dimana untuk tampilannya sendiri, terutama dibagian ekterior body, KF-21 ini terlihat seperti terinsipirasi dengan desain body dari jet tempur F-22 Raptor milik Amerika Serikat.

Dengan desain body yang bisa dikatakan mirip dengan F-22 Raptor tersebut, telah menjelaskan lebih jauh tentang gambaran kuat mengenai kemampuan semi-siluman dari KF-21 Boromae.

Dimana jet tempur semi siluman ini juga punya tanda radar yang sangat amat kecil, berkat desain body yang flat dan tertutup, Membuat gelombang radar tidak terpantulkan kembali sepenuhnya ke sistem radar pertahanan udara lawan.

Sehingga lawan akan mengira jika objek yang melintas, hanyalah objek udara alami Seperti burung.

Meski begitu, karena ini adalah jet tempur generasi 4.5 jadi tentu masih ada celah, yang membuatnya dapat teridentifikasi sebagai pesawat tempur oleh sistem radar.

Terutama soal pot persenjataan, dimana untuk KF-21 seri awal ini belum akan dibekali dengan pot senjata internal, selayaknya F-22 dan F-35.

Sehingga ini membuatnya masih sangat amat mudah terdeteksi oleh sistem radar didarat, karena pola body dari setiap rudal dan misil yang dibawanya dapat memantulkan dengan baik gelombang radar yang ditembakan.

Setelah KF-21 seri awal ini nantinya sukses diproduksi masal, Korea Selatan sudah punya rencana untuk pengembangan lebih lanjut pada KF-21 Borome dan ditingkatkan menjadi pesawat tempur generasi 5, dengan pot senjata internal dibadan pesawat.

Selain memiliki kemampuan memanipulasi tanda radar, KF-21 juga dibekali dengan radar AESA canggih yang dikembangkan oleh Korea Selatan.

Dimana pengguna radar buatan lokal Korsel ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan komponen asing pada program pengembangan KF-21.

Akan tetapi, dibeberapa bagian penting dari KF-21 tersebut, KAI Korea Selatan masih mengandalkan teknologi barat.

Termasuk soal mesinnya, dimana KF-21 Boromae ini mengandalkan mesin produksi General Electric Amerika Serikat dengan tipe mesin F414-GE-400K dengan kemampuan afterburning turbofan.

Dimana mesin ini dapat mendorong KF-21 hingga ke kecepatan maksimalnya diangka Mach 1,8.

Sedangkan untuk daya penghancurnya, KF-21 ini dapat dipasangkan dengan beragam sistem persenjataan canggih berstandar NATO.

Untuk persenjataan rudal udara ke udara, KF-21 Boromae dapat membawa rudal Meteor MBDA, AIM-120 AMRAAM, Diehl IRIS-T, dan AIM-9X Sidewinder.

Sedangkan untuk rudal udara ke darat meliputi rudal Taurus KEPD 350, RUPS-65, dan untuk serangan anti kapal ada rudal AGM-84 Harpoon.

Tak sampai situ, untuk misi penghancur objek vital lawan, KF-21 ini dapat menggotong

Beragam jenis bom konvensional seperti bom Mk seri 81-84, GBU-39/B SDB, dan juga CBU-105 WCMD

Sedangkan bom berpemandu yang dapat dibawa oleh KF-21 yakni jenis JDAM, GBU-54/56 LJDAM, GBU-12 LG, dan KGGB.

Terlepas dari itu, dimasa yang akan datang Korea Selatan juga telah merancang beberapa varian dari KF-21 Boromae kedepannya.

Dimana akan ada 4 model KF-21 yang diproduksi nantinya, berikut penjelasan ke 4 tipe KF-21 Boromae.

KF-21 EA :

dirancang untuk peperangan elektronik dan merupakan pengembangan dari KF-21B.

KF-21B :

merupakan versi kursi tandem dan sama seperti KF-21 versi EA, dimana KF-21 versi B ini juga dirancang untuk misi peperangan elektronik.

KF-21 SA :

Ini merupakan versi ekspor dari KF-21, sehingga secara spesifikasi tentu akan mengikuti kebutuhan dari negara penggunanya.

KF-21 EX :
Dimana ini merupakan versi Full Siluman dari KF-21, dengan teknologi dan perangkat yang lebih canggih lagi, serta tentu diversi ini telah dibekali dengan pot senjata internal kaya F-22 Raptor dan F-35.

Baca Juga: Apa Dampak Konflik Pakistan – India Terhadap Indonesia

Itu dia pembahasan tentang Mengenal KF-21 Proyek Pesawat Tempur Indonesia dan KorSel, kunjungi selalu lintaspikiran.com untuk melihat beragam informasi lainnya.


Eksplorasi konten lain dari LintasPikiran.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!
Scroll to Top