Sejarah Dibalik Kapal Induk Rusia Admiral Kuznetsov

Sejarah Dibalik Kapal Induk Rusia Admiral Kuznetsov

Sejarah Dibalik Kapal Induk Rusia Admiral Kuznetsov, kapal induk AL Rusia satu-satunya dan seberapa canggih kapal tersebut.

Admiral Kuznetsov adalah nama dari kapal induk satu-satunya yang dimiliki oleh angkatan laut Rusia saat ini.

Kapal berbobot 58.500 ton ini dibangun digalangan kapal Laut Hitam pada era Uni Soviet dan berhasil diluncurkan pada tahun 1985.

Sebenarnya, ada dua kapal kelas “Kuznetsov” yang dipesan oleh Uni Soviet kala itu.

Namun setelah bubarnya negara besar tersebut, hanya satu kapal kelas Kuznetsov saja yang selesai produksi.

Sedangkan sang adik yaitu Varyag (Kuznetsov Class) statusnya masih belum selesai produksi saat Uni Soviet dibubarkan.

Baca Juga: Bagaimana NATO Terbentuk Dan Apa Fungsinya

Sehingga terpaksa proses produksi dari kapal induk kelas Kuznetsov yang ke-2 dihentikan, setelah Ukraina dan Rusia terpecah menjadi dua negara berbeda.

kemudian, kapal induk Varyag dijual oleh Ukraina ke China dan setibanya di China Kapal tersebut diperbaiki dan ditingkatkan kemampuannya digalangan kapal Dalian, China.

Setelah proses panjang, kapal induk Varyag yang merupakan bagian dari program Kuznetsov ke-2 tersebut resmi berganti nama menjadi “Liaoning” dan memulai debutnya diangkatan laut China pada tahun 2012.

Sedangkan sang kaka, Admiral Kuznetsov, memulai debutnya diangkatan laut Rusia pada tahun 1995 dan kini usia kapal besar tersebut sudah menyentuh 30 tahun.

Secara spesifikasi, Kapal induk Admiral Kuznetsov ini dapat memuat setidaknya 41 asset udara, terdiri dari pesawat dan helikopter khusus kapal Induk.

Sedangkan untuk sistem pertahanan udaranya, kapal induk ini dibekali oleh 24 sistem peluncur vertikal dan sistem pertahanan udara kaya AK-630CIWS, serta CADS-N-1 Kashtan CIWS.

Selama pengoperasiannya, kapal induk ini telah ditugaskan di beberapa misi penting Rusia.

Seperti misi penyelamatan Kapal Selam Kursk yang tenggelam Ditahun 2000an dan misi serangan udara berpresisi tinggi di Suriah pada tahun 2016.

Yang mana dalam operasi tersebut, kapal induk Admiral Kuznetsov mengerahkan Sukhoi Su-33 untuk melakukan serangan udara ke provinsi Homs dan idlib.

Dengan demikian hadirnya kapal induk Kuznetsov ini membuat Rusia memiliki opsi serangan tak terduga untuk menjangkau lebih dalam wilayah negara lawannya.

Namun sayang, ditahun 2017, kapal induk besar ini harus kembali menjalani perbaikan dan peningkatan usia pakai di Dry dock PD-50.

Yang mana ini adalah awal dari munculnya segudang masalah yang dirasakan oleh kapal induk Kuznetsov.

Mulai dari insiden jatuhnya Kren besar ke deck penerbang utama dari Kuznetsov, insiden kebakaran pada kapal saat diperbaiki, hingga terjadinya korupsi penggelapan dana perbaikan kapal.

Terlepas dari itu, seharusnya kapal induk Kuznetsov ini dijadwalkan kembali beroperasi diangkatan laut Rusia pada tahun 2023 lalu, namun terpaksa diundur karena ada masalah teknis yang belum terselesaikan.

Sehingga dijadwalkan ulang dan kabarnya kapal induk besar tersebut direncanakan akan kembali bertugas di angkatan laut Rusia pada tahun 2025 ini.

Disamping itu, Rusia seperti tidak terlalu menggantungkan banyak harapan pada kapal induk Kuznetsov.

Sebab berdasarkan kabar yang beredar, saat ini Rusia sedang mengkaji untuk pembuatan kapal induk baru.

Baca Juga: Mengapa Amerika Serikat Punya Banyak Kapal Induk

Itu pembahasan mengenai Sejarah Dibalik Kapal Induk Rusia Admiral Kuznetsov, kunjungi selalu lintaspikiran.com untuk melihat beragam informasi lainnya.


Eksplorasi konten lain dari LintasPikiran.com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!
Scroll to Top